Secang, Magelang – Pimpinan Anak Cabang (PAC) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Madyocondro, Kecamatan Secang, menunjukkan komitmennya dalam membangun hubungan yang konstruktif dengan pemerintah desa setempat. Hal ini dibuktikan dengan kegiatan silaturahim yang berlangsung pada Sabtu (29/3/2025) antara pengurus PAC LDII Madyocondro dengan Kepala Desa Madyocondro, Heru Waluyo.
Pertemuan yang berlangsung hangat ini menjadi momentum penting untuk memperkuat tali persaudaraan dan membuka ruang komunikasi yang lebih intensif antara organisasi kemasyarakatan berbasis keagamaan dengan aparatur pemerintahan di tingkat desa.
Ketua PAC LDII Madyocondro, Slamet MM, dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa tujuan utama dari silaturahim ini adalah untuk menjalin sinergitas yang solid serta membangun komunikasi yang efektif dengan pemerintah desa.
“Kami sangat berharap agar hubungan baik yang telah terjalin ini dapat terus kita pelihara dan tingkatkan. Dengan sinergi yang kuat, program-program keagamaan dan sosial yang kami rancang dapat berjalan seiring dengan kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah desa, sehingga pada akhirnya dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi seluruh masyarakat Madyocondro,” ungkapnya.
Inisiatif PAC LDII Madyocondro ini mendapatkan sambutan positif dari Kepala Desa Madyocondro, Heru Waluyo. Beliau mengapresiasi langkah LDII dalam merajut kebersamaan dan menawarkan diri untuk bekerja sama dengan pemerintah desa.
“Kami menyambut baik kedatangan Bapak-bapak dari PAC LDII Madyocondro. Kami berharap LDII dapat terus berperan aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan di lingkungan desa kita. Pemerintah desa selalu terbuka untuk berkolaborasi demi kemajuan dan kesejahteraan warga Madyocondro,” tuturnya.
Pertemuan ini diyakini akan menjadi fondasi yang kuat bagi terjalinnya kolaborasi yang lebih erat antara LDII dan pemerintah Desa Madyocondro. Sinergi antara kedua pihak diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam menciptakan lingkungan masyarakat yang lebih harmonis, agamis, dan sejahtera. Langkah ini menjadi contoh positif bagaimana organisasi masyarakat dan pemerintah desa dapat bergandengan tangan untuk mencapai tujuan bersama demi kemaslahatan umat dan bangsa. (mabar)
0 Komentar