Muswil VIII LDII Jawa Tengah, Komitmen Perkuat Persatuan dan Moderasi Beragama

Semarang, Jawa Tengah – Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Jawa Tengah menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) VIII pada 25-26 Januari 2025 di Hotel Patra, Semarang. Acara yang dihadiri ratusan peserta dari seluruh DPD LDII kabupaten/kota se-Jawa Tengah ini menjadi momentum penting untuk meneguhkan komitmen dalam menjaga persatuan dan keberagaman di tengah tantangan global.

DPD LDII Kabupaten dan Kota Magelang 

Dengan mengusung tema "Peningkatan Peran LDII sebagai Penggerak Moderasi Beragama di Era Disrupsi", Muswil VIII ini fokus pada penyusunan program strategis lima tahun ke depan. Ketua Umum DPP LDII, KH. Ir. Chriswanto Santoso, M.Sc., dalam sambutannya menekankan pentingnya persatuan sebagai fondasi kuat bagi bangsa Indonesia.

"Persatuan adalah kunci untuk menghadapi segala kompleksitas masalah bangsa. Jawa Tengah, dengan semangat gotong royongnya, bisa menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia," tegas KH Chriswanto.

Selain itu, KH Chriswanto juga menyoroti pentingnya pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan memiliki wawasan kebangsaan yang luas. Ia mengajak seluruh anggota LDII untuk aktif berperan dalam mencetak generasi muda yang cerdas, berakhlak mulia, dan cinta tanah air.

"Di era digital ini, literasi digital menjadi sangat penting. Kita harus melindungi generasi muda dari pengaruh negatif berita bohong atau hoaks," imbuhnya.

Dalam upaya mendukung ketahanan pangan dan energi bersih, LDII juga memiliki sejumlah program strategis. Salah satunya adalah pengembangan tanaman sorgum di wilayah Blora seluas 200 hektar.

"Sorgum memiliki potensi yang sangat besar sebagai sumber pangan alternatif. Selain itu, kita juga akan terus berupaya mengembangkan energi terbarukan untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil," jelas KH Chriswanto.

Sementara itu, Ketua DPW LDII Jawa Tengah, Prof. Dr. Singgih Tri Sulistiyono, M.Hum., mengingatkan akan pentingnya moderasi beragama di tengah maraknya intoleransi dan radikalisme.

"Moderasi beragama adalah kunci untuk menjaga kerukunan umat beragama dan mencegah terjadinya konflik sosial," ujar Singgih.

Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus memperkuat dialog antarumat beragama dan membangun sikap saling menghormati.

Melalui Muswil VIII ini, LDII Jawa Tengah berharap dapat menjadi mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan masyarakat yang harmonis, sejahtera, dan berkeadilan.

"Kami berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan pemerintah dan seluruh komponen masyarakat untuk membangun Jawa Tengah yang lebih baik," pungkas Singgih. (indi/ai)

Posting Komentar

0 Komentar