Sawangan, Magelang. DPD LDII Kabupaten Magelang menggelar pengajian untuk para takmir Masjid. Pengajian ini digelar di Pondok Pesantren Sabilul Muttaqin, Ngepoh, Tirtosari, Sawangan pada Selasa, 5 Maret 2024.
Meski hujan lebat dengan durasi yang cukup lama tak menyurutkan semangat para peserta untuk datang ke tempat pengajian. Dalam pengajian yang berlangsung dari pukul 15.30 sampai 19.30 WIB ini, Ketua DPD LDII Kabupaten Magelang, KH. Modrik Santoso, S.Pd., MM.Pd., melalui para takmir masjid mengajak kepada semua warga LDII untuk meningkatkan ibadah di bulan Ramadhan 1445 H.
"Kita supaya bersyukur kepada Allah SWT karena kita masih diberi umur panjang dan in sya Allah bisa menjumpai bulan Ramadhan tahun ini yang tidak lama lagi akan tiba," ujarnya.
"Telah sama-sama kita ketahui bahwa bulan Romadhan adalah bulan yang penuh rahmat, penuh lipatan pahal, penuh barokah, dan penuh ampunan dari Allah. Maka kita harus berusaha untuk meningkatkan ibadah kepada Allah di bulan Ramadan tahun ini dan bisa meraih 5 sukses Ramadhan," pesannya.
Lima sukses Ramadhan yaitu: sukses melaksanakan kewajiban ibadah puasa Ramadhan; sukses salat tarawih atau salat lail; sukses tadarus Al Quran; sukses iktikaf dan mencari Lailatul Qadar; dan sukses zakat fitrahnya.
![]() |
Peserta memperhatikan penjelasan (Foto: Dion/Euis) |
KH. Modrik juga berpesan agar jamaah yang tidak ada uzur supaya melaksanakan puasa Ramadhan selama satu bulan penuh. Juga jamaah diajak agar menjauhi segala hal yang membatalkan puasa dan hal yang dapat menghilangkan atau mengurangi pahala puasa. Semua itu dilakukan dengan harapan mendapat pengampunan semua dosa dan mendapatkan lipatan pahala dari Allah SWT.
"Dalam hadits Bukhari disebutkan, barang siapa berpuasa Ramadhan dengan iman dan mencari pahala maka diampuni baginya dosa yang terdahulu," imbuhnya.
Para jamaah juga diajak supaya memerlukan untuk mengerjakan salat sunah tarawih secara berjamaah pada setiap malam bulan Ramadhan dengan harapan agar mendapatkan lipatan pahala dan semua dosa-dosanya diampuni oleh Allah. Menukik sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, barangsiapa berdiri salat sunnah (tarawih) dalam bulan Ramadhan karena iman dan mencari pahala maka diampuni baginya dosa yang terdahulu.
"Para jamaah yang bisa membaca Alquran diusahakan menghatamkan Alquran. Adapun para jamaah yang belum lancar dalam membaca Alquran supaya meningkatkan belajar membaca Alquran sampai lancar," pesannya.
Jamaah dianjurkan mengadakan tadarus Alquran atau membaca Alquran secara bergantian di masjid-masjid atau tempat pengajian. Bentuk tadarus bersama ini targetnya adalah minimal khatam satu kali sehingga setiap habis tarawih ada pengajian tadarus Al Quran dilanjutkan dengan materi Kitabul Zakat selama kurang lebih 45 menit. Setelah itu ada nasehat dari para kyai selama 15 menit. Para Generus juga ada lembar kontrol bacaan Al Quran untuk memudahkan memantau bacaannya.
Dalam hal i'tikaf dan mencari lailatul qadar, menukil hadis Bukhari diceritakan bahwa Rasulullah berpesan agar kita mempersungguh mencari lailatul qadar di sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan. Juga disebutkan barang siapa berdiri ibadah pada lailatul qadar karena iman dan mencari pahala maka diampuni baginya dosa yang terdahulu.
Semua jamaah baik yang sudah akil baligh maupun yang belum, bahkan yang baru lahir supaya menunaikan zakat fitrah setiap bulan Ramadhan. "Diterangkan dalam hadits Bukhari, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mewajibkan zakat fitrah satu sho' dari kurma atau satu sho' dari sya'ir (jewawut). Zakat fitrah tersebut diwajibkan kepada budak, maupun orang merdeka, baik laki-laki maupun perempuan, baik anak kecil maupun orang tua, dari orang-orang Islam. Dan nabi memerintahkan agar zakat tersebut diserahkan ke mustahik sebelum manusia keluar rumah untukku melaksanakan salat hari raya," jelasnya.
Zakat fitrah yang harus ditunaikan berupa bahan makanan pokok (bisa beras, jagung atau makanan pokok lainnya sesuai keadaan masing-masing). Takarannya sebanyak satu sho' (=takaran volume bukan timbangan berat, red).
"Bagi jamaah yang menitipkan zakat fitrah berupa uang, supaya nominalnya menyesuaikan harga makanan pokok setempat. Misal di pasar harga beras Rp 15.000, maka satu sho' setara Rp 41.000. Jamaah jangan sampai ada yang kelewatan tidak menunaikan zakat fitrah," pungkasnya. (indi)
2 Komentar
Subhanallah
BalasHapusTerima kasih atas support nya.
HapusالØÙ…دلله جزاك الله خيرا