Hari kemenangan bulan Syawal dirasakan oleh seluruh umat Islam di seluruh dunia. Begitu pula yang dirasakan oleh warga LDII yang telah menyelesaikan program 5 Sukses Ramadhan, yaitu sukses puasa, sukses mambaca Al-Qur'an, sukses sholat tarawih, sukses zakat fitrah, dan sukses malam lailatul qodar.
Setelah selesai menunaikan ibadah puasa Ramadhan, Indonesia memiliki salah satu tradisi yang pasti dilakukan oleh seluruh masyarakat, yaitu halal bi halal. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai momentum mempererat tali silaturrahim serta maaf-memaafkan. Budaya ini menjadi ajang untuk saling mengenal sekaligus memahami kemajemukan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Tahun 2023 adalah tahun toleransi dan kerukunan antar umat beragama menuju masyarakat adil, makmur, dan sejahtera dalam naungan Pancasila dan UUD 1945. Pesan inilah yang menjadi semangat silaturrahim bulan Syawal 1444H.
Pada Minggu (14/05) pagi, Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPD LDII) melaksanakan kegiatan halal bi halal diawali dengan qiroah Al-Quran serta penampilan pentas seni pencak silat ASAD, bertempat di Pondok Pesantren Sabilul Muttaqin, Ngepoh, Tirtosari, Kec. Sawangan, Kab. Magelang.
Tema yang diambil dalam silaturrahim kali ini adalah modernisasi beragama ditengah masyarakat multikultural. Acara inti diisi dengan tausiyah oleh ketua DPD LDII Kabupaten Magelang, KH. Modrik Santoso, S.Pd., M.Pd. “Kita sebagai warga masyarakat yang majemuk harus meningkatkan sinergi dan toleransi, memuliakan tetangga, menghormati orang yang lebih tua, serta mendukung kegiatan kemasyarakatan.” ujar beliau.
Dalam tausiyahnya juga disisipkan keutamaan orang yang memaafkan, serta menghormati orang lain.
Salah satu kutipannya ialah, "Jadilah seperti Abu Domdom yang memiliki sifat pemaaf. Setiap bangun tidur, ia selalu berdoa “Ya Allah jika hari ini ada orang yang menghina, menggunjing, mencemooh saya, saya akan memaafkannya.” Sehingga ia adalah orang yang pertama kali masuk surga."
Sebanyak lebih dari 3.000 warga LDII menghadiri acara ini dengan sangat antusias, mulai dari usia anak-anak hingga lansia. Kegiatan positif ini diadakan setiap tahun dengan harapan bisa menjadi ajang saling mengenal satu sama lain, meningkatkan kerukunan, saling toleransi, serta mendukung kegiatan-kegiatan masyarakat sekitar. Adanya kegiatan halal bi halal ini akan membentuk sinergi yang kuat antarumat beragama di mana sinergi adalah modal utama untuk mewujudkan masyarakat adil, makmur, dan sejahtera.
0 Komentar